
Pernah merasa stuck di kantor walau kerjaan selalu beres? Bisa jadi, bukan soal kemampuan teknis kamu yang kurang — tapi karena soft skill kamu belum berkembang maksimal.
Padahal, menurut LinkedIn Global Talent Trends 2019, 92% profesional HR menyebut soft skill sama pentingnya (atau bahkan lebih penting) daripada hard skill.
Lalu, bagaimana cara meningkatkan soft skill tanpa harus ikut pelatihan mahal atau keluar dari rutinitas kerjaan kantor? Jawabannya: lewat aktivitas sehari-hari yang bisa dijadikan “latihan” membangun skill ini.
1. Bikin Meeting Jadi Ajang Latihan Komunikasi
Meeting biasanya jadi momen yang dihindari sebagian orang. Bikin ngantuk, lama, dan sering dianggap buang waktu.
Tapi, kalau kamu tahu triknya, meeting justru jadi ladang subur sebagai salah satu cara meningkatkan soft skill, khususnya dalam hal komunikasi dan public speaking.
Misalnya, saat kita diminta update progres kerjaan, cobalah untuk menyusun informasi dengan runtut, jelas, dan tidak bertele-tele. Gunakan bahasa yang profesional tapi tetap to the point.
Ini bisa mengasah kemampuan komunikasi verbal yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.
FYI saja, menurut Harvard Business Review, komunikasi yang efektif bisa meningkatkan produktivitas tim hingga 25%. Jadi bukan cuma bikin kamu terlihat lebih kompeten, tapi juga bikin kerja tim makin solid.
Jadi kalau kita belum percaya diri untuk bicara di depan tim besar, mulai dulu dari diskusi informal kecil. Semakin sering kamu latihan, semakin tajam soft skill kita.
2. Hadapi Konflik Tanpa Drama: Belajar Empati dan Problem Solving
Di kantor, konflik itu kayak cuaca — nggak bisa dihindari, cuma bisa disikapi. Entah itu beda pendapat soal proyek, miskomunikasi dengan rekan kerja, atau feedback yang terasa pedas.
Nah, situasi begini justru jadi momen pas buat untuk meningkatkan soft skill seperti empati, negosiasi, dan penyelesaian masalah.
Jangan buru-buru defensif saat dikritik. Coba dengarkan dulu sudut pandang orang lain, validasi perasaan mereka, lalu tawarkan solusi bareng-bareng.
Itu namanya kamu sedang latihan emotional intelligence.
Menurut Daniel Goleman, pakar emotional intelligence, orang dengan EQ tinggi lebih mungkin sukses dalam karier daripada yang hanya unggul secara teknis.
Jadi kalau kita bisa hadapi konflik tanpa meledak-ledak, percayalah, itu investasi jangka panjang buat reputasi dan kariermu.
3. Belajar Manajemen Waktu dari Deadline Sendiri
Kalau kita masih suka bilang, “Aku produktif kok… asal mepet deadline,” mungkin saatnya kita rekalibrasi cara kerja. Soalnya, kemampuan manajemen waktu adalah salah satu soft skill yang sangat dihargai di dunia kerja modern.
Coba mulai dari bikin to-do list harian dan pasang deadline realistis. Pecah tugas besar jadi bagian kecil. Gunakan teknik seperti Pomodoro atau time blocking.
Bukan cuma bikin kerjaan lebih tertata, ini juga membiasakan kita bekerja dengan fokus dan ritme yang sehat.
Data dari McKinsey menunjukkan bahwa karyawan yang bisa mengelola waktunya dengan baik bisa menyelesaikan tugas hingga 30 persen lebih efisien dibanding yang tidak terorganisir.
Intinya, kamu nggak perlu ikut workshop mahal buat belajar cara meningkatkan soft skill ini. Cukup disiplin dengan waktu kerja kamu sendiri, dan lihat perubahannya dari minggu ke minggu.
4. Ambil Inisiatif Kecil, Dampaknya Bisa Besar
Karyawan yang proaktif selalu terlihat menonjol. Tapi sering kali, orang berpikir proaktif = harus selalu jadi ketua tim, bikin ide besar, atau tampil dominan. Padahal, inisiatif kecil juga bisa jadi jalan ampuh dalam meningkatkan soft skill.
Misalnya, kita bisa mulai dengan:
- Menawarkan bantuan ke rekan yang overload.
- Mengusulkan cara kerja yang lebih efisien.
- Jadi orang pertama yang merespons saat atasan minta sukarelawan.
Inisiatif kecil ini melatihmu berpikir kritis, adaptif, dan berani mengambil tanggung jawab — semua itu masuk kategori soft skill penting di dunia kerja.
Kata Deloitte, konsultan karier tingkat global, dalam laporan Future of Work, keterampilan seperti kreativitas, fleksibilitas, dan inisiatif akan jadi yang paling dicari di era digital ini.
Jadi, jangan remehkan langkah kecil. Karena dari situlah kita bisa tumbuh jadi karyawan yang bukan cuma bisa kerja, tapi juga bisa diandalkan.
Mengasah soft skill nggak melulu harus ikut seminar atau pelatihan khusus. Lewat aktivitas sehari-hari di kantor pun, kamu bisa belajar banyak asal mau refleksi dan konsisten latihan.
Ingat, cara meningkatkan soft skill bisa kita mulai dari:
- Berkomunikasi lebih baik saat meeting.
- Menghadapi konflik dengan kepala dingin.
- Mengelola waktu kerja dengan disiplin.
- Berani ambil inisiatif, sekecil apa pun itu.
Dan yang paling penting: semua itu bisa kamu lakukan mulai hari ini juga. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai tingkatkan soft skill dari sekarang, dan lihat sendiri dampaknya ke karier kamu! (*)